Perlunya Organisasi Ta’mir Masjid Bagian 4

Posted on Maret 6, 2011

1


Assalamualaikum wr. wb.

PEMILIHAN JENIS ORGANISASI

Jenis organisasi Ta’mir Masjid sebaiknya merupakan gabungan antara lini dan staf, karena memiliki beberapa keuntungan di antaranya:

  • Adanya pembagian tugas/kerja yang jelas dari masing-masing personil Pengurus, baik sebagai pimpinan, staf maupun pelaksana.
  • Upaya kaderisasi dapat dimungkinkan berjalan dengan baik karena adanya kesempatan bagi para Pengurus untuk mengembangkan kemampuan diri dan terlibat dalam pelimpahan wewenang dan tanggung jawab.
  • Menumbuhkan suasana kerja sama yang baik di antara Pengurus.
  • Prinsip penempatan ahlinya pada bidangnya atau the right man on the right place dapat lebih mudah dilakukan.
  • Menumbuhkan sikap disiplin, etos kerja, spesialisasi serta profesionalisme masing-masing Pengurus.
  • Koordinasi dapat dilakukan dengan baik karena adanya pembidangan kerja/tugas yang jelas.
  • Pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan sehat dan cepat karena melibatkan banyak Pengurus dalam bermusyawarah dan keputusannya lekas diketahui.
  • Dapat dipergunakan oleh organisasi Ta’mir Masjid yang relatif masih sederhana sampai yang besar dan komplek aktivitasnya.
  • Memiliki fleksibilitas yang baik sehingga mampu menyahuti kebutuhan efektifitas dan efisiensi organisasi dalam mencapai tujuannya.

STRUKTUR DAN BAGAN ORGANISASI

Struktur organisasi merupakan susunan kepengurusan sesuai dengan jabatan dan hirarki yang ada dalam organisasi tersebut. Bagan organisasi adalah gambar struktur organisasi yang menunjukkan kedudukan masing-masing jabatan, fungsi dan personilnya. Biasanya berbentuk kotak-kotak yang dihubungkan oleh garis-garis wewenang, baik instruksional ataupun koordinatif. Adapun manfaat yang dapat diperoleh Ta’mir Masjid dengan menggunakan struktur dan bagan organisasi adalah:

  • Dapat diketahui besar-kecilnya organisasi Ta’mir Masjid tersebut.
  • Mudah diketahui garis-garis saluran wewenang dan tanggungjawab Pengurus.
  • Bisa diketahui masing-masing bidang kerja dan jabatan Pengurus yang ada.
  • Bisa untuk mengetahui perincian aktivitas satuan organisasi maupun tugas setiap Pengurus.
  • Dapat untuk mengetahui nama, foto dan kedudukan masing-masing Pengurus.
  • Dapat untuk menilai apakah suatu Ta’mir Masjid telah menerapkan asas-asas organisasi dengan baik atau belum.

PERKEMBANGAN ORGANISASI

Ta’mir Masjid yang maju, modern dan memiliki kegiatan beraneka ragam serta mampu meningkatkan ketaqwaan jama’ahnya adalah merupakan organisasi kemasjidan yang sangat diharapkan. Namun, untuk mencapai hal tersebut diperlukan waktu dan perjuangan yang panjang. Ada tiga fase dalam tahap perkembangan organisasi ini, yaitu fase penumbuhan, pembinaan dan pengembangan organisasi.

1.  Fase penumbuhan

Fase penumbuhan merupakan masa-masa dimana suatu Ta’mir Masjid mengawali keberadaannya. Dalam fase ini dibentuk Pengurusnya dan melakukan kegiatan-kegiatan da’wah islamiyah yang menyahuti kebutuhan jama’ah. Kadang ketidakstabilan mewarnai, terutama dalam kepengurusan dan kontinyuitas kegiatan.

Diperlukan adanya pelopor yang menjadi motor organisasi. Keberadaannya diperlukan dalam memberi tauladan, motivasi dan ghirah kepada jama’ah, maupun menggerakkan mereka untuk melakukan kegiatan-kegiatan da’wah islamiyah yang berkualitas.

2.  Fase pembinaan

Fase pembinaan adalah merupakan masa pemantapan. Dalam fase ini beberapa konstitusi organisasi maupun buku-buku pedoman organisasi dicoba untuk dihadirkan. Misalnya saja, Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Pedoman Kepengurusan, Pedoman Pelatihan Jama’ah, Pedoman Pengajian Remaja, Pedoman Kesekretariatan, Pedoman Pengelohan Keuangan dan lain sebagainya.

Pada fase ini kegiatan-kegiatan organisasi semakin terorganisir. Program Kerja periodik disusun dengan lebih terencana, aktual dan memiliki kemampuan di dalam menyahuti kebutuhan dan keinginan jama’ah. Kegiatan-kegiatan semakin terarah dan berjalan secara lebih terpadu dan kontinyu serta dikelola dengan menerapkan prinsip-prinsip management yang baik. Tidak kalah pentingnya adalah mekanisme pergantian Pengurus yang semakin teratur.

3. Fase pengembangan

Fase pengembangan adalah suatu fase yang sangat penting setelah stabilitas organisasinya dapat terjaga dengan baik. Fase ini merupakan masa-masa dimana suatu Ta’mir Masjid mengalami perubahan untuk menjadi organisasi yang semakin besar dan modern. Tamir Masjid perlu untuk melakukan perluasan bidang kerja dan penambahan bidang usaha.

Perluasan bidang kerja dapat dilakukan dengan upaya memperpanjang span of control, memperbanyak satuan organisasi maupun membentuk lembaga-lembaga baik yang otonom maupun semi otonom, bilamana perlu dapat membentuk Yayasan. Sedangkan penambahan bidang usaha dapat dilakukan dengan memperbanyak jenis-jenis usaha, misalnya saja kalau tadinya hanya meliputi bidang da’wah dan sosial, maka kini dikembangkan dengan menambah jenis usaha lain seperti bidang ekonomi, pendidikan dan lain sebagainya.

Disamping itu, juga perlu mengembangkan jaringan antar Masjid dalam rangka silaturrahmi, ukhuwah dan da’wah islamiyah yang lebih luas.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Sumber: www.immasjid.com

Ditandai: ,
Posted in: Artikel Islami